Hadapi Bencana, Camat Pekalongan Utara : Efektifkan Komunikasi dan Kelurahan Siaga Bencana

Akhir-akhir ini intensitas curah hujan di wilayah kota Pekalongan cukup meningkat, kondisi ini mendorong pemangku wilayah untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan potensi bencana yang bisa terjadi. Seperti yang dilakukan oleh Camat Pekalongan Utara, Wismo Aditiyo, pihaknya menguatkan sinergi mitigasi dini agar masyarakat siaga terhindar dari resiko bencana melalui pelatihan kelurahan siaga bencana juga turut memantau progress sejumlah pengerjaan bangunan revetment.

“Memasuki musim penghujan terkait dengan bencana adalah hal yang tidak bisa kita prediksi kapan datangnya, namun ketika berbicara mitigasi monitoring sudah kita lakukan kaitannya dengan pembangunan tanggul, parapet dan lainnya. Kegiatan monitoring ini masuk di dalam tataran kami, secara berkala kami melakukan pengecekan terutama keberadaan bagunan revetment yang sudah dilaksnakan pemerintah terhadap kondisi yang ada di wilayah utara,” katanya kemarin.

Dijelaskan, Wismo bahwa pengerjaan bangunan pengaman pantai yang sejauh sudah dilakukan pemerintah cukup signifikansi sehingga ketika terjadi pasang air laut tidak terlalu berpengaruh di pemukiman warga. Ia mengatakan bahwa hampir 7 kelurahan di kecamatan Pekalongan Utara rawan bencana di musim hujan ini, namun ia berharap sejumlah pembangunan sistem pengendali banjir dan rob bisa meminimalisir dampak bencana.

“Kita lihat di wilayah kelurahan Degayu dan Krapyak pembangunan tanggul rob serta loji bangger proses sudah berjalan terus, pembangunan tanggul di Panjang Baru sudah, revitalisasi tanggul raksasa Kandang Panjang sudah, yang sedang kita dorong adalah pembangunan tanggul Bremi dan Meduri tetap usulkan sesuai dengan musrenbang tahun 2023. Jika tidak ada perubahan 2024 proses pengerjaan tanggul tersebut akan dimasifkan, harapannya bisa menutup akses air masuk dari wilayah meduri ke wilayah Pekalongan Utara dan Barat,” sambungnya.

Selain kontinyu melakukan monitoring, pihaknya juga meningkatkan kesiapan masyarakat untuk menghadapi bencana yang mungkin saja terjadi dengan mengefektifkan komunikasi dengan OPD terkait yakni BPBD Kota Pekalongan untuk menguatkan peran masyarakat yang tergabung di kelurahan tangguh bencana.

“Masing-masing kelurahan sudah kita bentuk sehingga mereka akan menjadi komponen yang mampu membantu kami melakukan penanganan maupun penanggulangan terhadap bencana. Muda-mudahan unsur masyarakat yang memiliki kepedulian untuk mereka membaktikan diri sebagai kelompok yang akan ikut membantu di dalam proses penanganan bencana di wilayah mereka masing-masing dapat menambah kesiapan kami,” pungkasnya.