DPUPR Bergerak Tangani Banjir Rob

Kota Pekalongan - Dua titik tergenang banjir parah di Kota Pekalongan yakni Clumprit Degayu dan Pasirkratonkramat. Penyebabnya yakni tanggul Jeruk sari jebol sehingga volume air masuk ke pemukiman Pasirsari, Pabean, dan sebagainya. Karena pemukiman bentuknya cekungan sehingga ketika air sudah masuk susah untuk dikeluarkan.

Hal ini diungkapkan Kepala DPUPR Kota Pekalongan, Nur Priyantomo SE MM melalui Kapala Bidang PSDA, Khaerudin ST saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (2/11/2021). Menindaklanjuti hal tersebut disampaikan Khaerudin bahwa pihaknya akan menempatkan pompa subsible di statsiun pompa Randujajar.

"Untuk penanganan hal ini DPUPR telah berkoordinasi dengam BBWS untuk tempatnya. Kemudian terkait listrik kita sudah koordinasi dengan PLN melalui telepon dan surat," terang Khaerudin.

Khaerudin menyebutkan, untuk mengatasi banjir Pasirsar yang dikarenakan jebolnya tanggul jeruksari dan juga karena tanggul Kali Bremi sisi Barat juga bocor atau limpas, DPUPR sudah survei, bahkan 500-an meter ke Utara sampai perbatasan jembatan jeruksari sedang kami tangani penutupannya dengan tanggul sandbag. "Sementara anggaran kami Rp50 juta plus Rp50 juta untuk tanggul di PKK yang ikut limpas atau rembes yakni di titik di Kali Bremi sisi Barat dan Timur antara Jembatan Angkatan 46 kurang lebih 200 meter," jelas Khaerudin.

Khaerudin memaparkan bahwa pihaknya ada angaran Rp40 juta. Ini untuk penanganan sementara, untuk yang permainan!en pada tahun 2022. "Kemaren sisi Pekalongan Utara dan Timur oleh DPUPR sudah dipasang sandbag, termasuk droping tanah yang bekerja sama dengan warga di Gang Bangunrejo Krapyak Lor, pertemuan Jalan Truntum Jlmprang limpas dari Loji,“ kata Kharrudin.

Khaerudin menjelaskan bahwa DPUPR sudah memasuk dua truk tanah bekerja sama dengan warga untuk dimasukkankl karung. "Jadi ini penggulangan sementara, sisi Timur Clumprit kita tempatkan pompa subisble, di stasiun pompa Degayu kapasitas 1.000 liter ler detik. Selama ini pompa exitsing tidak bisa dijalankan karena ikut terndam rob sehingga dibutuhkan pompa mobile," kata Khaerudin.

Diutarakan Khaerudin bahwa penyedotan daerah tergenang banjir, DPUPR menyiapkan pompa mobile 50 liter/kubik untuk mengatasi kondisi banjir dan limapsan loji. Karena kegiatan penanganan tanggul kotaku belum selesai, ini sudah ada dua pompa skala lingkungan 15 liter per detik.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)