Kapolda Jateng dan Pangdam IV/Diponegoro Beri Bantuan Korban Banjir Rob di Kota Pekalongan.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi bersama Pangdam IV/Diponegoro Semarang, Mayjen TNI Mochammad Effendi menyambangi para korban terdampak banjir rob di Kota Pekalongan. Pada kesempatan kali ini, keduanya memberikan bantuan sosial berupa 50 buah tikar dan 10 box makanan ringan dan yang dibagikan kepada para pengungsi di Mushola Al-Aqso, Rusunawa Slamaran, Kelurahan Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Kamis siang (3/6/2020).

Turut hadir dalam penyerahan bantuan sosial tersebut yakni Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz,SE, Wakil Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid,SE, Ketua DPRD Kota Pekalongan,Hj Balgies Diab,SAg,MM, Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Egy Adrian Suez,SH,SIK,MH, Dandim 0710/Pekalongan,Letkol Inf Arfan Johan Wihananto,SIP,MMS, Kepala Kejaksaan Negeri Pekalongan Kelas IB, Zainal Arifin, Kepala Pengadilan Negeri Pekalongan, Sutaji, Kepala OPD terkait, dan jajaran dari Polda Jawa Tengah dan Kodam IV/Diponegoro Semarang, serta awak media.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan bahwa POLRI dan TNI ingin meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir rob di Kota Pekalongan. Selain itu, Kapolda Luthfi dan Pangdam Effendi juga menyempatkan meninjau langsung pelaksanaan dapur lapangan Brimob Batalyon B Pelopor Polda Jawa Tengah yang dipusatkan di Stadion Hoegeng Kota Pekalongan untuk membantu menyediakan makanan bagi warga terdampak banjir rob Kota Pekalongan.

“Kami Polda Jateng bersama jajaran Pangdam IV Diponegoro melakukan kegiatan social dalam rangka meringankan masyarakat kita yang terdampak adanya banjir rob yang dipusatkan hari ini di Slamaran, Kecamatan Pekalongan Utara,” tutur Kapolda Luthfi.

Menurut Kapolda Luthfi, dalam pelaksanaan Dapur Lapangan yang diinisiasi oleh POLRI ini, sebanyak 1000 porsi makanan  setiap harinya dibagikan kepada para warga terdampak banjir rob secara gratis. Pihaknya berharap agar banjir rob di Kota Pekalongan segera surut dan para pengungsi bisa kembali ke rumahnya masing-masing.

“Kami melalui Satbrimob  Batalyon B Pelopor Polda Jawa Tengah dalam pelaksanaan dapur lapangan ini yang bersinergi dengan TNI, Pemkot dan warga setempat dilibatkan. Kami siapkan 1000 porsi makanan setiap harinya dua kali kami bagikan secara terus menerus untuk didistribusikan kepada masyarakat terdampak banjir rob Kota Pekalongan. Semoga bantuan yang kami berikan ini bisa membantu mereka yang membutuhkan,” terang Kapolda Luthfi.

Sementara itu, Pangdam IV/Diponegoro Semarang, Mayjen TNI Mochammad Effendi menambahkan, meskipun Kota Pekalongan tengah dilanda musibah banjir rob, masyarakat diminta tetap mengindahkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah.

“Adanya musibah banjir rob ini kita juga masih marak pandemi Covid-19 yang belum berakhir, kami mengharapkan pengertian seluruh masyarakat untuk senantiasa melaksanakan protokol kesehatan  meski sudah diberlakukan ‘New Normal’. Sektor mana mana saja yang mulai diberlakukan perlahan-perlahan semua keputusan ada di Bapak Walikota dan jajarannya,” tegas Pangdam Effendi.

Dijelaskan Pangdam Effendi, beberapa hari lalu Indonesia memperingati Hari Lahir Pancila, sehingga pihaknya berpesan dalam mengatasi permasalahan musibah banjir rob ini, semangat gotong-royong antar seluruh elemen masyarakat harus terus ditunjukkan.

“Masyarakat bersama pemerintah dan instansi terkait lainnya harus saling bahu-membahu, merasa harus sama-sama memiliki, jika ada yang susah dan terkena musibah, yang tidak terkena musibah dan memiliki rejeki lebih bisa saling membantu mereka yang sedang kesusahan,” ungkap Pangdam Effendi.

Dalam kunjungan jajaran POLRI/TNI ini, Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz, SE menyampaikan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada jajaran Polda Jawa Tengah dan Pangdam IV/Diponegoro Semarang yang telah hadir dan peduli membantu warga Kota Pekalongan yang terdampak banjir rob.

“Dalam musibah banjir rob kali ini sekitar lebih dari 4 kelurahan di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara terendam banjir rob dengan ketinggian air yang bervariasi. Kelurahan-kelurahan tersebut diantaranya Kelurahan Krapyak tepatnya di Slamaran, di Celumprit, Kelurahan Degayu, Kelurahan Panjang Wetan, Panjang Baru dan Pabean yang semuanya terkena dampak sekitar 7.700 KK. Inilah yang sekira perlu ada evaluasi Pemerintah Kota Pekalongan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dari beberapa pembangunan dalam rangka untuk mencegah bencana rob yang ada di Kota Pekalongan ini,” papar Saelany. 

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)